Translate

Tuesday, 3 July 2012

Piece




Piece

Lee Jieun – Go Jihae
Do Kyungsoo – Lee Kyungsoo

Kyungsoo bangun dengan malas pagi itu, dia berjalan menuju kalender dan melihatnya, seperti kebiasaan yang dia lakukan setiap hari
 “16 mei?”  ulang tahun Jihae gumamnya sambil tersenyum getir. Dia tidak akan pernah melupakan tanggal itu. hari yang menurutnya paling berharga. Ulang tahun Jihae yang kesembilan belas, adalah hari pertama kali Kyungsoo mencium Jihae.
Kyungsoo langsung mengelak dan mencoba melupakan hal itu. Akhirnya dia pergi ke dapur untuk meminum segelas air putih agar tenggorokannya tidak begitu kering. Dia jadi mengingat lagi saat Jihae masih ada bersamanya. Di pagi seperti ini biasanya Jihae memasak untuknya dan memanaskan susu untuk mereka berdua.

,,,,,

Kyungsoo mengerjap-ngerjapkan matanya agar dia dapat melihat lebih jelas. Dia menoleh ke sebelah tempatnya tidur dan melihatnya kosong. “kemana Jihae?” gumamnya lirih. Dia berjalan melewati lantai kamarnya yang dilapisi karpet. Bau sedap dari sup makanan laut kesukaan Kyungsoo. Dia mengikuti arah bau itu dan melihat Jihae sedang memotong beberapa sayuran. Dia menyelinap perlahan mendekati Jihae dan memeluknya dari belakang.
“mmm,,, sedang masak apa nih?” kata Kyungsoo berbisik di telinga Jihae.
“hei Bodoh! Jika kau memelukku seperti itu, sarapannya tidak akan cepat jadi lho”
Kyungsoo tidak mempedulikan perkataan Jihae dan tetap memeluknya. “biarkan aku jadi bodoh dan memelukmu seperti ini”sergahnya.
Jihae tertawa dan meletakkan pisaunya. “memangnya tidak cukup semalaman kau memelukku?” kata Jihae sambil membalikkan badan dan sekarang wajahnya berhadapan dengan Kyungsoo. Kyungsoo menggeleng. “hmm,, kalau begitu, peluk aku nanti saja,aku akan membuatkanmu sarapan dulu” kata Jihae sambil mengecup bibir Kyungsoo.
“buatkan aku yang enak, nanti aku akan lebih mencintaimu” kata Kyungsoo, tapi masih dengan memeluk Jihae. Jihae berkedip padanya dan mulai memasak lagi.

,,,,,

Setelah meminum dua gelas air putih. Kyungsoo berjalan untuk melihat tanaman yang dulu dipeliharanya bersama Jihae. Dia menyiram tanaman itu dengan segelas air putih dan membiarkannya terkena sinar matahari agar tetap hidup. Kau lihatkan Jihae, aku masih merawat Hana nih! pikir Kyungsoo sambil melihat ke langit.

,,,,,

“kau suka tanaman?” cibir Kyungsoo pada Jihae. Jihae sih tidak peduli dia tetap melihat-lihat tanaman yang terlihat sangat ranum dan enak dilihat. “kau mau aku memelihara satu tanaman untuk kita berdua?” kata Jihae sambil mengambil satu tanaman mungil. Kyungsoo mengangguk dan tersenyum ke arah Jihae.
Jihae mengambil tanaman itu dan membelinya.
Saat mereka sampai di apartemen Kyungsoo. Jihae pelan-pelan memindahkannya ke dalam pot dan menyiramnya di kamar mandi. “hmmm,,, haruskah kunamai Hana?” kata Jihae pada Kyungsoo. Kyungsoo mengambil tanaman itu dan mengamatinya. “kenapa Hana?” kata Kyungsoo.
“karena dia adalah tanaman pertama kita” kata Jihae sambil merebut tanaman itu dari tangan Kyungsoo.
Mereka menaruh tanaman itu di dekat jendela, agar ada cahaya cukup yang masuk. Mereka berdua melihatnya dengan sangat senang. Jihae menyandarkan tubuhnya di dada Kyungsoo. “kau lihatkan! Dia sangat cantik”  kata Jihae. Kyungsoo memeluk Jihae dan berbisik di telinga Jihae “tapi tidak lebih cantik darimu” Jihae berbalik dan melingkarkan tangannya di leher Kyungsoo. “kenapa laki-laki selalu mencari kesempatan untuk menggoda perempuan?” kata Jihae menantang Kyungsoo.
“karena mereka suka” kata Kyungsoo yang perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Jihae.

,,,,,

Setelah membasuh dirinya dengan air yang dinginnya seperti es. Kyungsoo memakai jaket berwarna coklat dan berjalan ke toko roti, tempat di pertama kali bertemu dengan Jihae. Dia melihat roti vanilla dengan coklat chips, kesukaan Jihae. Dia mengatakan pada penjaga untuk membungkuskannya dalam kotak. Dia menegeluarkan beberapa uang kertas. Dan membawa roti itu pergi dari toko itu
Dia berdiri terpaku di halte bus, menunggu bus yang masih datang tiga puluh menit lagi. Dia melihat ke tas plastik yang dibawanya dengan tangan kiri. Dia mengingat lagi, bagaimana Jihae selalu mengutamakan menggunakan tangan kanan, jadi dia mengubah cara memegang tangannya dengan tangan kanan. Kyungsoo yang awalnya lebih sering makan menggunakan tangan kiri, langsung berubah menjadi tangan kanan, seiring dia hidup bersama Jihae.
Kyungsoo mendesah dan mengeluarkan asap yang berasal dari nafasnya sendiri.

Beberapa menit setelah dia menunggu Bus, akhirnya Bus itu datang juga dan dia langsung kembali menuju apartemennya. Saat sampai di apartemennya. Dia segera membuka kotak rotinya dan memotongnya menjadi sembilan bagian, seperti yang disukai Jihae. Selamat ulang tahun sayangku kata Kyungsoo dalam hati. Air mata menetes saat dia menaruh pisau roti di sebelah rotinya. Dia langsung terjatuh ke kursi dan menghapus air matanya yang kian deras.
Dia tidak memakan roti itu, dia hanya melihatnya dan membayangkan Jihae ada di depannya sedang tersenyum padanya dan memakan roti itu. Sambil mendengarkan rekaman lagu yang diciptakan Jihae untuknya.
Kyungsoo menaruh roti itu di kulkas. Dan kembali pergi keluar untuk bekerja, dia sadar betapa terlambatnya dia. Tapi dia terlihat begitu santai saat melihat wajah Ayahnya yang kecewa dengan sikapnya yang seenaknya semenjak Jihae pergi meninggalkannya.

,,,,,
12 Januari
Jihae menunggu Kyungsoo di apartemen Kyungsoo, bersama sepotong roti tart yang dipotongnya menjadi sembilan bagian. Dia memakai baju yang paling bagus untuk menyambut orang paling bodoh di dunia itu untuk terakhir kali. Dia tahu bahwa waktunya tidak banyak lagi, dan kerena itu dia ingin memberikan yang terbaik untuknya.
Kyungsoo datang dan terlihat sangat lelah. Dia tersenyum begitu melihat wajah Jihae, mengenakan gaun putih pendek dan rambut yang di ikat rapi. “Selamat Ulang tahun” kata Jihae sambil memeluk hangat Kyungsoo. Kyungsoo balas memeluknya dan berbisik “terimakasih sayangku” di telinga Jihae.
Jihae menarik Kyungsoo ke meja makan yang ada di dapur dan menyanyikan lagu untuk Kyungsoo, dengan lantunan gitar. Kyungsoo merekamnya dan menikmati suara indah Jihae yang terdengar seperti nyanyian malaikat untuknya.
Setelah merayakan ulang tahun Kyungsoo. Mereka tidur dan terlihat sangat damai, tapi Jihae segera merasakan betapa sakit yang dideritanya sejak lama sudah mulai melawannya. Dia terbangun dan menahan sakit yang bersarang di dadanya. Dia melihat wajah Kyungsoo yang terlihat sangat damai disampingnya, dia menyentuh wajah Kyungsoo dan mencium bibirnya. “maafkan aku” bisik Jihae. Sambil menangis di dada Kyungsoo, suara tangisnya teredam oleh baju Kyungsoo, sehingga Kyungsoo tidak terbangun.

Paginya Kyungsoo sangat terkejut, karena melihat mulut Jihae dilumuri darah. Jihae terbangun dan tersenyum lemah ke arah Kyungsoo “selamat pagi” sapanya dengan wajah pucat. “Jihae, aku akan mengantarmu ke rumah sakit ”
“aku tidak apa-apa” kata Jihae sambil menyeka mulutnya yang dipenuhi darah.
“jangan bohong padaku Jihae, aku tidak sebodoh itu”

Kyungsoo menggendong Jihae ke mobilnya dan segera menuju ke rumah sakit.

“keluarga Go Jihae” panggil Suster dari ruangan.”aku suaminya” sahut Kyungsoo berbohong. Kyungsoo segera berlari memasuki ruangan dan melihat Jihae dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Baru tadi malam Jihae bernyanyi untuknya dan terlihat akan sehat untuk waktu yang lama. “kau tidak akan meninggalkanku bukan?” kata Kyungsoo sambil membelai rambut Jihae. Jihae menggeleng sambil tersenyum lemah. Kyungsoo menitikkan air matanya dan menangis di samping Jihae.
“kau harus berjanji padaku, kau harus selalu ada disampingku!” kata Kyungsoo sambil terisak.
“aku berjanji,” kata Jihae dengan sekuat tenaga.

Beberapa saat setelah itu keluarga Jihae datang dan terlihat sangat panik. Kyungsoo menjauh dari kerumunan itu dan menyembunyikan tangisannya didalam hati. Dia melihat Jihae dari jauh, sedang tersenyum sekuat mungkin untuk keluarganya. Kyungsoo yang tidak bisa menahan tangisnya berlari ke kamar mandi.
Lalu beberapa saat setelah itu dia mendengar Ibu Jihae berteriak. Kyungsoo segera berlari dan melihat wajah Jihae yang terlihat sangat damai dengan seulas senyum di wajahnya yang sudah tidak bernyawa lagi.
“jjj,jjiihae” kata Kyungsoo dengan terbata-bata. Dia tidak percaya jika harus kehilangan Jihae-nya yang sangat berharga dalam waktu sekejap.

,,,,,

Sepulangnya dari dimarahi habis-habisan oleh Ayahnya, Kyungsoo meregangkan otot di sofa dan menyalakan TV. Dia melirik ke arah fotonya dan Jihae yang ada di samping TV. Dia tersenyum melihatnya dan langsung mematikan TV-nya dan mengambil foto itu sambil mengelus-elus gambar Jihae yang cerah.
Dia berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih dan meminumnya sambil duduk di kursi. Dia melihat selembar kertas dengan tulisan di atas meja, saat dia membacanya dia mencium bau coklat, bau lotion Jihae yang sangat khas.
Kyungsoo berjalan ke arah Hana tanaman mungil kesayangan Jihae dan memeluknya sambil tersenyum.

Hei Bodoh! Kenapa kau terus terlihat sedih seperti itu?
Bukankah kau biasanya tersenyum, karena hari ini hari ulangtahunku aku datang untuk melihatmu lagi. Aku senang Hana terlihat sangat sehat, sepertimu!
Aku ingin kau terlihat bahagia lagi dan meneruskan hidupmu, sebagaimana seharusnya. Aku akan sangat senang jika melihat senyummu lagi. terimakasih karena mencintaiku sampai saat ini, terimakasih Kyungsoo.
Love, Jihae

Thursday, 21 June 2012

YG new girl group, call ASA LADIES?


the video "who's that girl" give the netizen's a lot of clue, the seven member on that video could be the member of this new girl group chek out on http://hallyu8.com/topic/4575-ygs-new-girl-group-confirmed-to-have-7-members/

the video "who's that girl featuring Lalice manoban : http://www.youtube.com/watch?v=VdhLxKFcOWQ